Perempuan Papua camtik secara Alami |
ZONAPAPUA - Tertarik
dengan sebuah teguran yang diberikan sebagai dorongan motivasi bagi
perempuan Asli Papua oleh Bapak Dosen Felix Degey yang juga adalah
penulis artikel ini. Dan artikel ini sebelumnya diposting di
wenaskobogau.com, dengan judul “Perempuan Papua Sudah Cantik Secara
Alami” dan disini saya hanya memperbanyak lagi, supaya sama-sama dapat
motivasi yang banyak juga yea. Hm maklum ea, ini adalah pertama
postingan saya di NL Community, dapat inpirasi awal hehe.*
Ide
untuk menulis tulisan ini muncul setelah melihat dan mengamati gaya
dandanan yang belakangan ini terlihat berlebihan pada kebanyakan
Perempuan Asli Ras Melanesia dari Tanah Papua. Entah itu asli atau palsu
tidak jelas. Sehingga, seringkali susah dalam membedakannya. Hal
tersebut sangat nampak secara khusus pada tata rias yang dilakukan pada
rambutnya. Pada hakekatnya, Bangsa Papua Barat Ras Melanesia memiliki
ciri khas khusus yang membedakan dengan suku bangsa lain di dunia. Tidak
lain adalah dengan hitam kulit dan keriting rambutnya.
Perbedaan
itu pula yang sesungguhnya membuat kita adalah unik, khas dan tidak ada
duanya. Namun demikian, sayang sekali karena kekhususan tersebut kini
terlihat mulai pudar. Betapa tidak mungkin, saat ini banyak kawula muda
yang mulai tampil sesuai dengan gaya dan trend yang sedang berkembang.
Baik itu dengan pernak-pernik ataupun busana yang dikenakan maupun pada
ciri fisik yang ada pada dirinya. Salah satu contohnya adalah pada
rambut dari setiap Perempuan Asli Ras Melanesia Papua.
Saat
ini banyak dari mereka yang mulai ramai dengan membuat variasi pada
rambutnya. Baik itu pada bentuk, ukuran maupun warnanya. Ada yang
menarik rambut keriting keribu mereka menjadi halus dan lurus
sebagaimana seperti orang dari Ras Melayu (rebounding). Selain itu, ada
juga yang mewarnai rambutnya yang sesungguhnya hitam keriting menjadi
lurus dan berwarna-warni (coloring). Tidak hanya itu, ada juga dari
mereka yang kini hanya membeli potongan-potongan rambut dari orang lain.
Lalu mereka mulai sambung menyambung menjadi panjang. Sehingga terlihat
ada perubahan secara cepat (instant) pada rambutnya.
Selain
itu, ada juga yang hanya membeli topi yang dibungkus dengan berbagai
jenis rambut palsu. Sehingga, ketika mengenakannya terlihat benar-benar
seperti rambut yang ada dan tumbuh pada kepalanya. Padahal, sesungguhnya
untuk mengubah bentuk, ukuran dan warna dari rambut yang alami
membutuhkan waktu yang sangat lama. Contohnya untuk menjadikan rambut
berbentuk ikal, tebal dan panjang (talingkar) harus melalui proses
perawatan yang intensif dan terus-menerus. Karena ia tidak bisa berubah
hanya dalam tempo sesaat sebagaimana yang lazim dilakukan oleh muda-mudi
saat ini. Kendatipun demikian, dapat dipahami bahwa semuanya itu
dilakukan barangkali untuk meniru gaya dan penampilan dari para tokoh
idolanya. Baik itu dari kalangan para pemain bola ataupun penyanyi
terkenal. Akan tetapi, tentunya dipahami bahwa sampai kapanpun mereka
tidak akan sama persis seperti orang-orang kebanggaannya tersebut.
Sebagai contoh
mereka yang sering diidolakan kebanyakan dari kalangan para penyanyi
kulit hitam. Mereka adalah seperti Bob Marley, Lucky Dube (alm) ataupun
para penyanyi grup-grup band yang biasa tampil dalam Musik Reggae
Rastaman. Padahal, jika itu sebagai ungkapan kekaguman terhadap salah
seorang tokoh, maka seyogiyanya tidak perlu berpenampilan sama seperti
mereka. Akan tetapi, hal lain yang sesungguhnya lebih penting adalah
belajar dan meniru semangat dan ideolologi yang perna mereka
ekspresikan. Karena untuk meniru penampilan secara fisik seringkali
lebih mudah dari pada semangat dan daya juangnya. Selanjutnya, meskipun
suatu barang sangat tidak sama dengan manusia. Akan tetapi, ulasan
berikut ini digunakan hanya sebagai daya pembanding (analogy) untuk
memperjelas betapa pentingnya menjaga identitas dan jati diri dari
setiap orang. Karena semakin tidak asli, maka tentu akan mengurangi
harkat, martabat dan derajat dari seseorang. Ibarat suatu barang.
Jika
ia asli (original), maka tentu memiliki nilai jual yang sangat tinggi
karena kualitasnya. Akan tetapi, jika barang tersebut hanyalah hasil
tiruan (modification), maka sudah sangat jelas ia akan terlihat murah
meriah. Bahkan seringkali tidak ternilai karena memang tidak laku.
Akhirnya, terlihat kaduluarsa dan tidak layak dipakai oleh orang
(expired). Ketahuilah bahwa hal senada juga yang bisa terjadi pada
identitas jati diri seseorang. Terlebih adalah dalam hal pengakuan
sebagai putra dan putri terbaik Asli Papua Ras Melanesia. Sebagaimana
perna diakui oleh banyak orang. Baik itu melalui tulisan diberbagai
media massa maupun secara lisan. Sehingga, berikut ini adalah salah satu
contoh pengakuan diri yang perna ada dalam bentuk lisan yakni dalam
alunan lagu. Lagu tersebut adalah dengan judul Aku Papua Ciptaan Frangky
Huberth Sahilatua (alm) yang dinyanyikan oleh Edo Kondologit.
Oleh karena itu, marilah kita baca, nyanyi dan menelaah makna dari setiap kata dan kalimat dari syair lagu berikut ini:
Tanah Papua, tanah yang kaya surga kecil jatuh ke bumi seluas tanah sebanyak batu adalah harta harapan. Tanah Papua, tanah leluhur, di sana aku lahir bersama angin bersama daun aku dibesarkan. Hitam kulit, keriting rambut, aku Papua 2x Biar nanti langit terbelah, aku Papua Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi seluas tanah sebanyak batu adalah harta harap.
Penulis: Felix Degey Adalah Dosen, Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di Uncen.
(naworlano.com)
No comments:
Post a Comment