Inisiantor JWW CUP, John Wempi Wetipo. (Dok: Jw) |
WAMENA, ZONAPAPUA –
Melihat tingginya antusias masyarakat yang datang saat pembukaan
turnamen JWW CUP di sejumlah daerah, insiator JWW CUP 2017, John Wempi
Wetipo mengaku sangat bangga karena ini sepak bola dapat menyatukan
semua pihak.
“Sepak bola menyatukan semua perbedaan,
baik gunung dan pantai, Papua dan non Papua, ini harus di pertahankan
karena sepak bola harga diri orang Papua,” tutur John Wempi Wetipo di
Biak, Minggu, 19 Maret 2017.
Lanjut Wempi Wetipo, ketika orang
berbaca politik disitulah muncul skad-skad perbedaan diantara kita, dan
skad-skad tersebut berpotensi menimbulkan konflik di antara kita sesama
orang Papua dan non Papua.
“Kami lihat saja kalau persipura main,
semua turun jadi sporter, tidak padang suku agama dan ras, tetapi semua
satu, dan ini yang harus kita pertahankan,” tutur calon Gubernur Papua
dari PDIP ini.
Untuk mempertahan itu, kata Wempi
Wetipo, pihaknya gelar turnamen JWW Cup se-Tanah Papua dan Papua Barat,
dan mendapat dukungan yang baik dari masyarakat, sehingga sepak bola JWW
Cup ini akan menjadi ajang tahunan.
“Tingginya antusias masyarakat bisa
mendorong kita mengelar turnamane JWW CUP untuk pelajar, namun semua ini
memerlukan persiapan yang matang,” tutur pria yang akrab disapa JWW.
Menurut JWW, dulu banyak tim bola yang
lahir di Papua, seperti Persipura, Persidafon, Persiwa, PSBS Biak,
Perseru, Perseman dan persiram raja ampat, perlahan club-club ini mulai
tenggalam akibat sulitnya pembiaya dalam satu musim kompetisi.
“Dulu sejumlah club sepak bola Papua
haadir dan mampu bersaing diliga indonesia, namun semua tenggelam ketika
pelarangan APBD membiayai club, perlahan satu-satu mulai hilang karena
tidak mendapat sponsor,” jelas Wempi Wetipo.
Untuk mengarungi sebuah turnamen, club
membutuhkan dana 25-30 Miliar, ketika tidak bisa dibiaya oleh APBD,
tentu club kesulitan mencari sponsor sehingga tidak bisa bertahan dan
tenggelam.
“Karena itu, kita tidak perlu saling
menyalahkan tetapi, kita bersatu berpikir bersama bagimana sepak bola di
Papua dapat tumbuh kembali seperti dulu lagi,” tutur Wempi Wetipo. ***(Adv/Jw)
No comments:
Post a Comment